Laboratorium Biofarmaseutika
Fakultas Farmasi
Universitas Indonesia Timur
LAPORAN LENGKAP
ANATOMI DAN FISIOLOGI
SISTEM
RESPIRASI DAN KULIT
OLEH
KELAS : B.11
ASISTEN : EBNI NINGSIH
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
TIMUR
MAKASSAR
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernafasan
atau respirasi adalah suatu peristiwa tubuh kekurangan oksigen (O2)
kemudian oksigen yang berada diluar tubuh dihirup (inspirasi) melalui organ –
organ pernapasan. Dan pada keadaan tertentu, bila tubuh kekurangan karbon
dioksida (CO2) maka tubuh berusaha mengeluarkannya dari dalam tubuh
dengan cara menghembuskan nafas (ekspirasi)
sehingga terjadi keseimbangan antara oksigen dan karbon dioksida dalam
tubuh (Syaifuddin, 2009)
Respirasi
atau pernafasan melibatkan keseluruhan proses yang menyebabkan pergerakan pasif
O2 dari atmosfer ke jaringan untuk menunjang metabolisme sel serta
pergerakan pasif CO2, Selanjutnya yang merupakan produk sisa metabolisme
dari jaringan ke atmosfer (Lauralee, 2001)
Kulit adalah lapisan
atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang
datang dari luar. Kulit merupakan bagian tubuh yang perlu mendapat perhatian
khusus untuk memperindah kecantikan, Selain itu kulit dapat membantu menemukan
panyakit yang diderita pasien (Syaifuddin, 2009)
B. Maksud Percobaan
Untuk
mengetahui dan memahami susunan dan fungsi dari bagian-bagian kulit dan sistem
pernafasan pada manusia.
C. Tujuan Percobaan
Untuk
melihat anatomi dan fisiologi kulit dan sistem respirasi pada mencit (Mus muscullus).
D. Prinsip Percobaan
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada mencit (Mus
muscullus) sebagai hewan uji yang dibedah dari bagian perut dan dadanya, Kemudian
diamati sistem respirasi pada mencit yaitu dari hidung, Faring, Laring, Trakea,
Bronkus, Bronkiolus dan alveolus kemudian digambar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Teori Ringkas
Pernafasan
adalah proses ganda yaitu terjadinya pertukaran gas di dalam jaringan
(pernafasan dalam), Yang terjadi didalam paru-paru atau repirasi ekternal
Oksigen (O2) dihisap melalui hidung dan mulut. Pada waktu bernafas,
Oksigen masuk melalui batang tenggorokan atau trakea dan pipa bronkonia ke
alveoli, Dan erat hubungannya dengan darah didalam kalpiler pulmonaris (Kus
Irianto, 2004)
Adapun organ – organ saluran
pernafasan (Roger watson) yaitu :
1. Hidung
Ujung
hidung ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang oleh tulang
nasalis. Didaerah lubang hidung, Permukaan rongga hidung diselaputi oleh epitel
berlapis pipih dengan rambut-rambut kasar yang berfungsi untuk menyaring
debu-debu kasar dan serangga. Pada didnding lateral terdapat tiga tonjolan yang
disebut konkha nasalis superior, Media, Dan inferior. Debu-debu udara juga
dapat diperangkap oleh lendir.
2. Faring
Faring
merupakan suatu saluran sepanjang 12,5 – 13 cm yang terletak antara koane sampai
sebelah belakang faring. Faring dibagi atas 3 bagian, Yaitu nasofaring,
Orofaring, dan Laringofaring.
3. Laring
Laring
atau kotak suara merupakan suatu saluran yang terdiri dari sembilan
tulang-tulang rawan. Laring diselaputi oleh membran mukosa yang terdiri dari
epitel berlapis pipih tidak berkeratin. Suara yang terbentuk di laring akan
beresonansi dengan suara yang berada di sinus – sinus hidung, Mulut, Faring
sehingga terbentuklah suara manusia.
4. Trakea
Trakea
(batang tenggorokan) tersusun dari cincin tulang rawan yang terletak didepan kerongkongan dan berbentul pipa.
Bagian dalam trakea licin dilapisi selaput lendir yang terdiri dari sel-sel
bersilia yang berfungsi menahan debu atau kotoran dalam udara agar tidak masuk
kedalam paru-paru.
5. Bronkus
Struktur mikroskopis bronkus
mirip dengan trakea. Pada tempat bronkus masuk ke paru-paru, bronkus primer
kanan bercabang menjadi 3 bronkus lobaris(sekunder). Sedangkan bronkus primer kiri
menjadi dua bronkus lobaris sesuai dengan jumlah lobus paru-paru kanan tiga,
Dan paru-paru kiri dua lobus.
6. Bronkiolus
Bronkus
kemudian bercabang lagi sebanyak 20–25 kali percabangan membentuk bronkiolus. Pada ujung
bronkiolus inilah tersusun alveolus yang berbentuk seperti buah anggur.
7. Alveoli
dan duktus alveolus
Alveolus
adalah gelembung halus kecil. Dinding alveolus mengandung kapiler darah.
Oksigen yang terdapat pada alveolus berdifusi menembus dinding alveolus, Lalu
menembus dinding kapiler darah yang mengelilingi alveolus. Setelah itu, Masuk
ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat di dalam sel
darah merah sehingga terbentuk oksihemoglobin (HbO2). Akhirnya, Oksigen
diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Setelah sampai ke dalam sel-sel tubuh, Oksigen
dilepaskan sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Oksigen ini
digunakan untuk oksidasi (Anonim, 2013)
Sistem pernafasan ada 2 (Anonim, 2012) yaitu :
1. Pernafasan
dada
Adalah
pernafasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk. Mekanisme kerjanya yaitu :
a. Fase
inspirasi, Fase ini berupa kontraksinya otot antar tulang rusuk sehingga rongga
dada membesar, Akibatnya tekanan rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan luar yang kaya O2.
b. Fase
ekspirasi, Fase ini merupakan fase reluksasi atau kembalinya otot antar tulang
rusuk keposisi semula yang diikuti oleh tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil, Akibatnya tekanan didalam rongga dada menjadi besar dari pada
tekanan luar, Sehingga udara dalam rongga dada yang kaya kerbon dioksida
keluar.
2. Pernafasan
perut
Adalah
pernafasan yang melibatkan otot diafragma. Mekanisme kerjanya dapat dibedakan
sebagai berikut :
a. Fase
inspirasi, Fase ini berupa kontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada
membesar, Akibat tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil dari pada
tekanan luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase
ekspirasi, Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma
keposisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada
menjadi kecil. Akibatnya tekanan dalam rongga menjadi besar daripada tekanan
dari luar, Sehingga udara dalam rongga dada yang kaya CO2 keluar
Kulit
adalah organ utama yang tersusun dengan pelepasan panas dari tubuh. Panas
dilapaskan oleh kulit dengan berbagai cara (Evelyn, 2010), yaitu :
1. Penguapan,
Jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir
melalui pembuluh dalam kulit.
2. Pemancaran,
Panas yang dilepas keudara sekitarnya.
3. Konduksi,
Panas dialihkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.
4. Konveksi
(pengaliran), Karena mengalirnya uadar yang telah panas, Maka udara yang
menyentuh permukaan tubuh diganti dengan udara yang lebih dingin.
Kulit
menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan bersambungan dengan selaput lendir yang melapisi
rongga-rongga dan lubang-lubang masuk. Kulit mempunyai banyak fungsi didalamnya
terdapat ujung saraf peraba, Membantu mengatur suhu dan mengendalikan air dari
tubuh dan mempunyai sedikit kemampuan eksetori, Sekretori, Dan absorbsi
(Evelyn, 2009)
Kulit manusia terdiri atas epidermis, dermis, dan hipodermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena
adanya kelenjar keringat (kelenjar
sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.
1.
Epidermis
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan
lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru.
Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan
germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan
germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan
sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung
pigmen melanin yang memberi warna pada kulit (Anonim, 2013)
2.
Dermis
Jaringan dermis lebih tebal daripada epidermis. Dermis tersusun oleh
jaringan ikat dan kolagen. Di dalam lapisan ini terdapat bagian-bagian seperti
pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, serabut
saraf, dan lapisan lemak subkutans. Pembuluh
darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan epidermis dan
dermis. Selain itu, pembuluh darah juga berperan penting dalam mengatur suhu
tubuh. Folikel rambut merupakan
kantong yang mengelilingi akar rambut. Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang
berwarna hitam. Warna hitam pada rambut disebabkan oleh adanya melanin. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan
minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga melindungi
kulit dari bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan lemak (jaringan adipose),
dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan. Kelenjar keringat pada kulit berbentuk
seperti pembuluh yang bergelung, tersusun dari sel-sel yang berfungsi menyerap
cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya di dalam pembuluh. Kelenjar ini
mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika ada rangsangan dari luar atau
dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.
3. Hipodermis
Lapisan ini
terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas
tubuh.
B. Uraian Bahan
1. Aquadest
( Depkes RI 1979, hal 96 )
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling, aquadest
Rumus Molekul : H2O
Berat Molekul : 18.02
Pemerian : Cairan jernih tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat
2. Alkohol
( Depkes RI 1979, Hal 65 )
Nama Resmi : AETHANOLUM
Nama Lain : Alkohol, Etanol
Rumus Molekul : C2H6O
Pemerian :Cairan tidak berwarna,
jernih, mudah menguap, dan mudah bergerak, bau khas rasa panas.
Kelarutan :Sangat mudah larut dalam
air, dalam kloroform P dan dalam eter P
Kegunaan : Zat tambahan
3. Eter
( Depkes RI 1979, Hal 66)
Nama Resmi : AETHER ANAESTHETICUM
Nama Lain : Eter
Rumus Molekul : C2H5-O, C2H5
Pemerian : Cairan mudah mengalir, mudah menguap dan tidak
berwarna
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
rapat
Penggunaan : Anastesi
Farmakokinetik : Eter diabsorbsi dan diekskresikan
melalui paru-paru, sebagian kecil di ekskresikan melalui urine, air susu,
keringat dan difusi melalui kulit tubuh.
Farmakodinamika : merupakan anastesi yang sangat kuatt, yang
menyebabkan iritasi saluran nafas, dan merangsang sekrsi kelenjar bronkus
tioktifitas otot jantung, pada anastesi ringan eter.
C. Uraian Hewan Uji
1. Klasifikasi
Mencit ( Mus muscullus) (Anonim,
2012)
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesies : Mus
muscullus
2.
Karakteristik Mencit (Mus musculus) (Malole, 1989)
Lama Hidup : 1-2 Tahun, biasa
sampai 3 tahun.
Lama Produksi :
9 Bulan
Lama Bunting :
19-21 Hari
Kawin sesudah beranak :
1-24 Jam
Umur disapi :
21 Hari
Umur dewasa :
35 Hari
Umur dikawinkan :
8 Minggu (Jantan dan Betina)
Siklus Klamin :
Poliestrus
Siklus etrus :
5-4 Hari
Lama Strus :
12-14 jam
Berat dewasa :
20-40 gr jantang, 18-35 gr betina
Berat lahir :
1,5-1,0 gr
Jumlah anak :
rata-rata 6, bisa 15
Suhu (rectal) :
35-39° c (rata-rata 37,4°c)
Pernapasan : 140-180 / Menit, turun menjadi 80
dengan
anastesi naik sampai 230
dalam
stress
Tekanan darah :
130-160 sistol, 102-110 diastol
Puting susu : 10 Puting, 3
pasang di daerah dada, 2 pasang di daerah
perut
Perkawinan KLP :
4 betina 1 jantang
Aktivitas :
Noctural (malam)
Gigi :
1003 gigi seri tumbuh terus 1033
3. Morfologi
Mencit ( Mus muscullus)
Mencit atau tikus adalah hewan
berkembang biak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak dapat hidup baik dalam
iklim. Baik hidup dikandang maupun secara bebas. Bersifat penakut bila ada
cahaya, cenderung berkumpulsesukanya dan lebih lebih aktif pada maam hari
dibanding siang hari.
Mencit albino merupakan mencit yang
berwarna putih. Pada mulanya merupakan sikap biologis manurun atau sifat
turunan sehingga grositnya yang tersusun dari beberapa gen tersebut. Memiliki
ekor panjang berwarna putih, memiliki kumis panjang dan memiliki kuku yang
tajam serta ukuran tubuhnya sangat kecil dibanding tikus ( Anonim, 2012 )
BAB
III
METODE
KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat
- alat yang digunakan
a. Gelas
Kimia
b. Gunting
c. Jarum
Pentul
d. Papan
Bedah
e. Pisau
Bedah
f. Pinset
2. Bahan
– bahan yang digunakan
a. Aquadest
b. Alkohol
c. Eter
d. Kapas
e. Hewan
uji mencit (Mus muscullus)
f. Tissue
B. Cara Kerja
1. Disiapkan
alat dan bahan yang akan digunakan
2. Dibasahi
kapas dengan eter kemudian dimasukkan kedalam gelas kimia
3. Dimasukkan
mencit kedalam gelas kimia yang telah berisi kapas, kemudian ditutup rapat dan
dibiarkan beberapa menit hingga mencit pingsan
4. Setelah
mencit pingsan, kemudian dikeluarkan dan diletakkan diatas papan bedah, lalu
ditusukkan jarum pentul pada telapak kakinya.
5. Mencit
( Mus muscullus ) dibedah menggunakan
bisturi (pisau bedah) dan gunting
6. Setelah
dibedah, diamati sistem respirasi pada hewan uji mencit
7. Lalu
difoto dan digambar hasil pengamatan
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Sistem
Pernafasan Hewan Uji Mencit
1
|
2
|
4
|
3
|
6
|
5
|
|
|
7
|
8
|
|
12
|
|
9
|
10
|
|
11
|
|
Keterangan :
1. Faring
7. Lambung
2. Laring
8. Hati
3. Trakea
9. Usus Halus
4. Bronkus
10. Usus Besar
5. Paru
– paru 11. Anus
6. Esophagus 12. Ginjal
2.
Kulit
B. Pembahasan
Pernafasan
adalah proses ganda, Yaitu terjadinya pertukaran gas didalam jaringan atau
pernafasan dalam yang terjadi pada paru – paru pada waktu mengeluarkan nafas.
Dengan
bernafas setiap hari, Sel dalam tubuh menerima persediaan oksigen pada saat
yang sama melepaskan produk oksigennya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon
dan hidrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel sendiri melangsungkan proses
metabolisme.
Pada
percobaan ini, Menggunakan hewan uji mencit (Mus
muscullus). Mencit memiliki saluran pernafasan yang sama dengan manusia.
Pernafasan
pada manusia dilakukan melalui alat respirasi yang terdiri dari hidung, Faring,
Laring (pangkal tenggorokan), Trakea (batang tenggorokan), Bronkus (cabang
batang tenggorokan) dan pulmo (paru – paru).
Hidung
merupakan bagian paling atas dari alat pernafasan dan merupakan alat pernafasan
paling awal dilalui udara. Rongga hidung memiliki 3 fungsi utama yaitu
menghangatkan udara, Melembabkan udara dan menyaring udara. Faring merupakan
suatu saluran sepanjang 12,5 – 13 cm yang terletak antara koane sampai sebelah
belakang faring. Faring dibagi atas 3 bagian, Yaitu nasofaring, Orofaring, dan
Laringofaring. Laring (pangkal tenggorokan) terdiri dari lempeng – lempeng
tulang rawan. Pada laring terdapat selaput suara yang akan bergetar jika ada
udara yang melaluinya. Trakea (batang tenggorokan) tersusun dari cincin tulang
rawan yang terletak didepan kerongkongan
dan berbentul pipa. Bagian dalam trakea licin dilapisi selaput lendir yang
terdiri dari sel-sel bersilia yang berfungsi menahan debu atau kotoran dalam
udara agar tidak masuk kedalam paru-paru. Paru – paru (pulmo) adalah alat
pernafasan yang terletak didalam rongga dada dan diatas diafragma. Paru-paru
terdiri dari 2 bagian, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Bronkiolus
paru-paru bercabang-cabang lagi membentuk saluran halus. Saluran halus ini
berakhir pada gelembung-gelembung halus atau gelembung paru-paru yang disebut
alveolus. Didalam alveolus terjadi pertukaran O2 dan CO2.
Kulit
merupakan organ terbesar yang terdapat diseluruh permukaan tubuh. Kulit
berfungsi sebagai alat pelindung tubuh terhadap segala bentuk rangsangan, Juga
sebagai alat ekskresi untuk mengeluarkan keringat. Kulit terdiri dari 2 lapisan
yaitu epidermis (lapisan luar) dan dermis(lapisan dalam).
Epidermis terdiri
dari stratum korneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum dan
stratum basale. Dibawah stratum korneum terdapat lapisan yang mengandung
butir-butir melanin (pigmen hitam pada kulit) yang dihasilkan oleh melanosit.
Dermis merupakan lapisan pada jaringan penyambung yang sebagian besar terdiri
dari serat kolagen, Resikuler, Dan elastin. Pada dermis terdapat rambut,
Pembuluh darah, Kelenjar minyak, Kelenjar keringat dan saraf.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang
telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Terdapat
2 mekanisme pernafasan yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut.
2. Alat
pernafasan pada mencit sama dengan manusia, yaitu yang dimulai dari hidung,
Faring, Laring, Trakea, Bronkus, Bronkiolus dan alveolus.
3. Pada
kulit terdapat 2 lapisan yaitu lapisan epidermis dan lapisan dermis.
4. Didalam
lapisan epidermis terdapat stratum korneum, Stratum lucidum, Stratum
granulosum, Stratum spinosum dan stratum basale.
5. Didalam
dermis terdapat rambut, Pembuluh darah, Kelenjar keringat, Kelenjar minyak dan
saraf.
B. Saran
1. Asisten
Kami
sebagai praktikan sangat mengharapkan bimbingan dalam pembuatan laporan maupun
praktikum.
2. Laboratorium
Sarana
dan prasarana mohon untuk agar lebih dilengkapi demi kelancaran praktikum yang
akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,
2012. Sistem pernafasan (Anline). Available from http :
//id.wikipedia.org/wiki/ Diakses pada 4 desember 2012.
Anonim,
2012. Mencit. Available from http : //id.wikipedia.org/wiki/ Diakses pada 4
desember 2012
Anonim,
2013. Kulit. Available from http : //id.wikipedia.org/wiki/ Diakses pada 19
januari 2013
Anonim,
2013. Struktur kulit. Available from http :
//kumpulan-makalah-baru.blogspot.co/2012.06/struktur-kulit.html. Diakses pada
19 januari 2013
Anonim,
2013. Sistem Respirasi : Available from http :
//zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/ Diakses pada 18
Januari 2013
Dirjen
POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Depkes RI,Jakarta
Irianto,
Koes. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia Untuk Paramedis, Yrama Widia. Jakarta
Malole,
M.B.M, 1988, Penggunaan Hewan – Hewan
Percobaan Dilaboratorium. Institut Pertanian Bogor. Bogor
Pearce
C. Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. PT. Gramedia. Jakarta.
Sheeword,
Lauralle. 2010. Fisiologi Manusia dari
Sel ke Sistem. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta
Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Selemba Media. Jakarta
Waston,
Roger. Anatomi dan Fisiologi Untuk
Perawat. Pnerbit Buku Kedokteran. Jakarta
LAMPIRAN
Skema Kerja
Mencit
( Mus muscullus )
Dianestesi
dengan Eter
Dibedah
hewan uji
Diamati
sistem respirasi dan kulit
Difoto
Digambar
Pembahasan
Kesimpulan
1.
Sistem
Pernafasan Manusia
2.
Gambar
Kulit